Langsung ke konten utama

Tentang Jampi Jampi Varaiya dan Penyihir

Ulang tahun kemarin dikasih kado buku Jampi Jampi Varaiya karangannya Clara Ng sama kakak ipar. Seneng banget dapat kado buku bacaan dan langsung habis dalam semalam :D Selain si JJV ini saya juga punya 2 buku karangannya Clara Ng yang lain, yaitu Malaikat Jatuh dan Cerita Lain sama Tiga Venus. Dibandingkan dengan 2 buku itu, menurut saya JJV bukan salah satu karya terbaiknya Clara Ng.

Berbeda dengan Malaikat Jatuh yang gloomy atau Tiga Venus yang walaupun ringan tapi isi ceritanya bagus banget, Jampi Jampi Varaiya yang berkisah tentang petualangan 3 penyihir; Oryza, Xander dan Pax mencari ramuan anti racun untuk kakak dan adik Oryza: Zea dan Solantum di Pulau Varaiya ini agak cheesy. Mungkin karena kebanyakan dialog atau karakter Xander yang annoying sekali. Tapi ya lumayan lah buat hiburan, untung nggak beli sendiri hihihi *dibalang lemari buku*




JJV memang lebih down to earth daripada Harry Potter, mungkin karena para tokohnya yang penyihir hidup dan bergaul di tengah masyarakat biasa. Dan ini mengingatkan saya pada cita-cita masa lalu untuk jadi penyihir. Beneran, gara-gara suka baca cergam Juwita, Nirmala, dan pak Janggut di majalah Bobo saya pernah sangat ingin jadi penyihir. Malah kadang berkhayal kalau saya ini sebenarnya adalah seorang penyihir. Tapi lantas cita-cita itu musnah karena baca di salah satu ramalan zodiac yang menyebutkan kalau kemungkinan orang berbintang Leo memiliki sixth sense atau kekuatan gaib itu paling kecil di antara zodiac yang lain. *sigh*

Sampai sekarang masih suka segala sesuatu yang berhubungan dengan penyihir. Mulai dari serial Charmed, buku Harry Potter sampai komik-komik tentang penyihir pasti saya ikuti. Kehidupan penyihir itu sepertinya unik dan menarik. Di tengah kemudahannya melakukan sesuatu *kalau kepingin apa-apa tinggal ucapin mantra atau ayunkan tongkat, sim salabim terwujudlah*, mereka juga harus menyembunyikan jati dirinya, menjadi pribadi yang misterius tapi selalu dibutuhkan oleh lingkungan sekitarnya.

Ada yang pernah ingin jadi penyihir juga? :)

Komentar

  1. Jadi inget sama seri nya Eragon, belom keluar buku terakhirnya.. :'(

    BalasHapus
  2. menurutku buku clara Ng yg ini adalah buku yang paling jelek deh mbak :( Mendingan tea for two atau dimsum terakhir, juga gerhana kembar.. actually i'm a clara ng's lover :D

    Aaaah mau jadi penyihir kaya bewitched ya? hihihi

    BalasHapus
  3. aku malah belum baca yang Eragon ini, Plukz... Mau baca The Alchemist dulu *ketinggalan jaman*

    BalasHapus
  4. iya ya... mungkin buku ini cocoknya buat anak-anak SMP-SMA gitu. terlalu ringan untuk ibu-ibu cantik kaya kita *tetep narsis*

    BalasHapus
  5. wohoho untunglah belom beli :D
    eh tapi aku mau ngacuuung, aku juga selalu kepengen jadi penyihir, tinggal ayunkan tongkat n semua bisa beres dgn sendirinya (ketara males bersih2 wkwkwkwkwkwk)

    so i guess, kebanyakan orang Leo emang suka berfantasi wkwkwkwkwkwk :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca artikel ini. Silakan berkomentar dengan santun.

Postingan populer dari blog ini

Jalan-jalan di Kebun Binatang dan Gua Maharani

Gua Maharani yang tepat berada di depan Wisata Bahari Lamongan (WBL) sekarang dilengkapi oleh kebun binatang mini. Dengan HTM sebesar Rp 15.000,00 di hari Senin-Kamis dan Rp 20.000,00 untuk hari Jumat-Minggu/hari besar kita bisa melihat berbagai macam koleksi binatang disini. Kalau merasa belum puas bisa beli tiket terusan MGZ-WBL sebesar Rp 45.000,00 weekdays atau Rp 60.000,00 weekend dan musim libur. Kebun binatangnya sendiri nggak terlalu besar, koleksinya juga masih sedikit. Antara lain aneka burung, Anoa, Onta, Jaguar, aneka binatang primata, Kuda Nil, harimau, kanguru, flaminggo. Tapi karena masih baru MGZ bersih dan terawat. Selain itu kita juga bisa melihat aneka macam panorama binatang sekalian ngadem di Galeri Satwa yang ber-AC.

Rumah Cokelat by Sitta Karina

The best moments in reading are when you come across something -- a thought, a feeling, a way of looking at things -- that you'd thought special, particular to you. And here it it is, set down by someone else, a person you've never met, maybe even someone long dead. And it's as if a hand has come out and taken yours. -- The History Boys Buku bergenre MomLit ini bercerita tentang konflik yang terjadi dalam kehidupan seorang ibu muda-bekerja dengan seorang suami dan balita. Mulai dari "persaingan" dengan ART, ketidaksesuaian pola asuh anak dengan orang tua, menghadapi "teror" dari tetangga yang super mom, sampai soal keuangan keluarga dan godaan pihak ketiga. Komplit semua ada. Sebagai ibu, saat membaca buku ini saya merasa "ih, ini gue banget". Terutama di bagian Hannah mengacuhkan Rasya yang sedang asik bercerita karena terlalu terpaku pada majalah yang sedang dibacanya. Atau saat Hannah marah karena Rasya tidak mau mandi.

Thea Stilton: The Secret of The Snow

Judul Buku: Thea Stilton: The Secret of The Snow Penulis: Thea Stilton Penerbit: Scholastic Jumlah Halaman: 308 hal. Harga: U$ 14.99 (B$ 19.90) Bahasa: Inggris Di libur musim dingin kali ini, Thea Sisters yang terdiri dari Collete, Nicky, Violet, Pamela dan Paulina mendapat kesempatan dari Institute of Incredible Stories (I.I.S) ((The I.I.S, the Institute of Incredible Stories adalah tempat penelitian berbagai macam misteri yang tidak terpecahkan. Markasnya tersembunyi di bawah gunung es Antartika)) untuk belajar bahasa yang digunakan oleh para makhluk ajaib di negeri fantasi. Kesempatan ini tentu tidak disia-siakan oleh murid-murid kesayangan Thea Stilton, koresponden istimewa koran nomer satu di Mouse Island, The Rodent's Gazette sekaligus dosen tamu di Mouseford Academy yang mengajar adventure journalism . Tapi sesampainya di I.I.S, alih-alih mencoba teknologi transfer informasi terbaru milik Seven Roses Unit (( The Seven Roses Unit adalah departemen paling